Kamis, 15 November 2018

Golkar Menang, Kalau Rakyat Senang

PEMILU (Pemilihan Umum) serentak 2019 nanti adalah Pemilu pertama Indonesia yang menyandingkan lima kontestasi sekaligus. Pada jam dan tempat yang sama, seorang pemilih akan memilih (mencoblos) lima kandidat sekaligus. Dari memilih presiden/ wakilnya, anggota DPD hingga ke anggota DPR (Pusat, Provinsi dan Kabupaten/ Kota) sekaligus. Pastinya ini adalah pengalaman baru dan pasti juga tidak akan semudah Pemilu sebelumnya yang memisahkan Pileg dan Pilpres.

Setiap partai akan berusaha memenangkan partainya pada Pemilu itu. Eksistensi Partai Politik (Parpol) akan dipertaruhkan pada Pemilu itu sebagaimana pada Pemilu-Pemilu sebelumnya. Partai-partai yang dipilih oleh rakyat, baik melalui pilihan kader di legislatif maupun presiden/ wakilnya akan menjadi Parpol pemenang pada Pemilu itu. Jelasnya, setiap calon yang diusung Parpol dan mampu memenangkan pertarungan maka otomatis Parpol itu akan menjadi Parpol pemenang.

Untuk kandidat presiden/ wakil presiden hanya ada dua pasangan calon, patahana Jokowi-Makruf Amin dan pasangan penantang Prabowo-Sandi. Tentu tidak terlalu merepotkan pemilih untuk menentukan pilihannya. Hanya ada dua pilihan. Tapi untuk DPD dan DPR(D) sangatlah banyak calonnya karena akan mewakili provinsi di Pusat. Untuk DPD dan DPR (Pusat) jelas akan ramai. Setiap Parpol di Provinsi mengajukan calon anggota legislatifnya sesuai jumlah kuota kursi yang ditetapkan untuk duduk di Senayan. Dengan belasan Parpol, otomatis jumlah kandidat akan sangat banyak. Begitu juga calon anggota DPD. Jumlah calon pun berbeda-beda setiap daerah tergantung jumlah penduduknya.

Begitu juga untuk DPRD Provinsi, akan terdiri dari banyak calon sebagai utusan setiap Parpol yang ada di sebuah kabupaten. Jika satu Parpol mengsung 3-6 orang untuk setiap Parpol di Kabupaten sebagai perwakilan Dapilnya, betapa banyaknya jumlah Caleg yang akan dipilih. Setiap orang hanya memiliki satu suara untuk pilihan yang begitu banyak. Pokoknya akan begitu ramai rasanya Pemilu tahun 2019 nanti itu.

Untuk contoh kongkret, misalkan Caleg yang akan bertarung di Kabupaten Karimun untuk memperebutkan kursi di DPRD Kabupaten Karimun. Sebutlah para Caleg yang akan bertarung di Dapil IV --mewakili Kecamatan, Meral, Tebing dan Meral Barat-- dengan kuota 11 (sebelas) kursi. Karena alokasi kursi di Dapil IV ada sebanyak itu maka setiap partai dapat mengusulkan sebanyak --maksimal-- 11 Caleg untuk bertarung di Dapil IV. Jika ada 14 Parpol yang akan bertarung, maka dapat dihitung ada berapa banyak jumlah Caleg yang akan dipilih oleh rakyat.

Terlepas dari begitu banyaknya Caleg yang akan berkompetisi memperebutkan suara rakyat maka jalan terbaik untuk mendapatkan suara rakyat itu adalah dengan merebut hati rakyat itu sendiri. Senangkanlah hati rakyat, rakyat akan bersimpati dan akan memilih Caleg atau Parpol yang dia senangi. Baik pengurus, lebih-lebih Caleg itu sendiri wajiblah menciptakan perasaan senang dan tenang di hati pemilih. Itulah kunci.

Bagi Caleg Partai Golkar, jika berharap memenangkan Partai Golkar dalam Pemilu ini, tidak ada kata lain selain membuat masyarakat menyenangi Partai Golkar. Para pemilih, sudah seharusnya dibuat senang. Rakyat dibuat senang, Pastai Golkar bisa menang. Jargon itu harus meresap ke dalam jiwa caleg dan dibuktikan dalam tindakan nyata. Jika itu mau dan mampu, maka tidak mustahil Partai Golkar akan menjadi pemenang. Insyaallah!***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar